Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang bagus dipasaran, kenapa demikian :
- Kebutuhan jamur tiram dari hari ke hari semakin meningkat.
- Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari.
- Bahan baku mudah diperoleh dan murah
- Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
- Proses pemeliharaan tergolong mudah
- Tidak memerlukan lahan yang luas
- Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.
- Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
- Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
- Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk organik dan masih banyak lagi
Inilah Kandungan yang terdapat pada Jamur Tiram :
Jamur tiram termasuk tumbuhan hasil pertanian organik yang tidak mengandung kolesterol. Setiap 100 gram jamur tiram mengandung protein 19-35% dengan 9 macam asam amino; lemak 1,7 – 2,2% terdiri dari 72% asam lemak tak jenuh. Karbohidrat jamur Tiamin riboflavin dan niasin merupakan vitamin B utama dalam jamur tiram selain vitamin D dan C mineralnya terdiri dari K, P, Na, Ca, Mg, juga Zn, Fe, Mn, Co dan Pb. Mikroelemen yang bersifat logam sangat rendah sehingga aman dikonsumsi setiap hari..
Konsumsi jamur tiram selama 3 minggu
dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 40%. Jamur tiram putih dapat
diolah menjadi berbagai masakan untuk sayur, lauk dan makanan ringan.